Apa itu Karatan atau Korosi?

Hai Sobat BEPA, kali ini BEPA mau menjelaskan mengenai Korosi atau Karatan. Terkait dengan pengertian, penyebab, hingga cara pencegahan terjadinya korosi pada logam. Karatan atau Korosi merupakan proses degradasi logam akibat reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya, biasanya disebabkan oleh oksidasi

Umumnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi kimia ataupun elektro-kimia dengan lingkungan sekitarnya. Logam dapat bereaksi dengan oksigen lalu membentuk senyawa oksida, proses ini disebut oksidasi. Proses oksidasi menyebabkan terjadinya perubahan warna, pengikisan, terbentuknya lubang pada permukaan logam. Pada akhirnya korosi menyebabkan melemahnya struktur dari logam itu sendiri.

Apa Penyebab Karatan atau Korosi pada Logam?

Oksigen

Logam jika diletakkan ditempat lembab terus menerus, maka akan menyebabkan reaksi oksidasi yang dapat membuat logam karatan atau korosi.

Garam dan Elektrolit (air laut)

Logam yang terpapar air laut dapat menjadi korosi karena adanya reaksi elektro-kimia pada logam.

Reaksi Kimia karena Senyawa Kimia

Paparan bahan kimia seperti larutan asam atau basa jika bereaksi dengan logam dapat menyebabkan cepatnya terjadi korosi. Larutan asam/basa dapat menjadi katalis reaksi kimia logam.

Bagaimana Cara Mencegah Korosi atau Karatan pada Logam?

1. Pelapisan Logam (Coating) untuk Cegah Korosi

Melapisi dengan Cat (Paint)

Proses melapisi logam dengan cat khusus yang tahan terhadap korosi adalah salah satu cara paling umum guna untuk mencegah terjadinya korosi pada logam. Cat berguna untuk menciptakan penghalang antara logam dan elemen-elemen korosif.

Pelapisan dengan Serbuk (Powder Coating)

Pada metode ini melibatkan pelapisan logam dengan bubuk kering yang kemudian dipanaskan untuk membentuk lapisan pelindung yang kuat guna mencegah terjadinya karatan atau korosi.

Galvanisasi

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah korosi adalah melapisi logam dengan lapisan tipis seng untuk mencegah oksidasi. Pada kasus ini, Seng akan terkorosi terlebih dahulu sebelum logam dasar.

2. Inhibitor Karat atau Korosi

Penggunaan Bahan Kimia

Penggunaan inhibitor kimia dalam larutan korosif dapat memperlambat atau menghentikan proses korosi yang sedang berlangsung. Bahan ini umumnya sering digunakan dalam sistem pendingin atau boiler.

Melapisi dengan Minyak atau Grease

Proses ini dilakukan dengan cara mengoleskan minyak atau grease pada permukaan logam untuk melindunginya dari kelembapan dan udara (khususnya oksigen).

3. Pemilihan Material Pengganti Logam

Logam Tahan Karat

Sebaiknya dapat menggunakan paduan logam seperti stainless steel atau aluminium yang lebih tahan terhadap korosi.

Material Plastik atau Karet

Jika bisa dapat diganti. Mungkin bisa mengganti logam dengan material non-logam seperti plastik atau karet dapat menghilangkan risiko terjadinya karat atau korosi.

4. Desain Bentuk dan Perawatan Logam

  • Sebaiknya merancang komponen logam sedemikian rupa untuk meminimalkan terperangkapnya air atau debu yang bisa memicu korosi atau karatan.
  • Penting untuk selalu melakukan inspeksi serta pemeliharaan rutin untuk membersihkan dan memperbaiki area yang mulai menunjukkan tanda-tanda korosi pada logam.

5. Proses Elektrokimia

Proteksi Katodik

Pada metode ini menggunakan anoda korban yang akan terkorosi sebagai gantinya, sehingga melindungi logam utama. Umumnya sering digunakan pada pipa bawah tanah atau kapal laut.

Anodisasi

Proses elektrokimia yang digunakan utamanya pada aluminium untuk membentuk lapisan oksida pelindung di permukaannya sehingga membuat logam terhindar dari karatan atau korosi.

Selalu Lakukan Pengecekan Berkala Terkait dengan Penyimpanan Logam serta Tindakan Pencegahan Agar Logam Terhindar dari Korosi.

Perlu Jasa Pengiriman Ke Wilayah Kalimantan dan Sulawesi?

Hubungi Kami Sekarang dengan Klik Tombol Dibawah Ini